Masih inget lagu Enno lerian yang berjudul "Semua ada disini", masih inget lagu koes plus "kolam susu", juga bbeberapa lagu lain yang menceritakan keindahan Indonesia.
Apakah sekarang masih relevan? Koes plus bilang "tongkat kayu dan batu jadi tanaman" enno bilang "tanah subur rakyat makmur"
Hufff sekarang kalau ditengok banyak penggundulan hutan, banyak lahan kering yang ga bisa ditanami, namanya aja yang negara agraris, tapi sayur, buah, kebanyakan impor. Mana program swasembada pangan yang dulu dicanangkan???
Aku (harus) tetap bangga padamu...
Hidup semakin susah. Shock aku saat kemarin belanja ke pasar, harga bawang putih naik dari 10.000/kg jadi 16.000)kg (kecil) dan 20.000/kg yang besar. Harga bawang merah naik dari 10.000/kg jadi 16.000/kg.
Harga wortel impor jadi 16.000/kg dari 8000/kg. Harga cabe rawit kecil dari 20.000/kg jadi 30.000/kg. Terakhir belanja ke pasar bulan Mei 2012.
Alasan pedagang karena mau puasa. Buset, emang kenapa kalau mau puasa? Harusnya orang bisa khusuk ibadah, eh malah harus mikirin harga barang. Belum nanti kalau mau lebaran. Fiuhhhh..
Yang susah makin susaahhh...
Aku (harus) tetap bangga padamu...
Miris baca berita tentang kejadian
Kontroversi gedung KPK. Koq ga malu sih ribut2 dengan DPR masalah anggaran? Mbok ya sama-sama adem dulu. Menurutku alasan DPR make sense juga untuk belum menyetujui. KPK adalah badan Ad Hoc yang sewaktu2 bisa dibubarkan. So, demi penghematan, lebih baik tidak membangun gedung. Namun yang bikin tidak masuk akal, hal itu diucapkan oleh badan yang banyak kena kasus korupsi. Udah gitu sempat kena kontroversi terkait pembelian meja kursi impor yang harganya selangit.. Ya manalah orang mau dengar tentang konsep penghematanmu?
Memang sepertinya kecil kemungkinan KPK dibubarkan, karena KPK saat ini menjadi salah satu tumpuan masyarakat Indonesia sebagai badan independen yang memiliki komitmen kuat untuk mencegah maupun menindak korupsi dan pelakunya. Bahkan setauku, pegawai KPK memiliki tekad yang kuat untuk tidak melakukan korupsi dan semangat melakukan penghematan. Jadi, kenapa tidak pinjam gedung-gedung milik pemerintah yang terbengkalai atau yang kurang dimanfaatkan? Banyak koq gedung pemerintah yang mubazir. Tapi syukurlah sepertinya wacana itu sudah ada...
Miris saat tau kalau sekarang ini lebih banyak jabatan politik :(
Aku tau kalau pemilihan menteri dulu jatah-jatahan parpol. Namun aku baru benar-benat terbuka mata kalau dampaknya tidak sederhana saat ada kasus PKS tidak mendukung koalisi dan akhirnya menteri kominfo yang notabene dari PKS diusulkan untuk diberhentikan oleh peserta koalisi yang lain.
Ya ampuuunnn gimana Indonesia bisa bangkit dari keterpurukannya kalau begini caranya. Pelajaran semasa aku sekolah dulu menyebutkan bahwa Menteri itu adalah pembantu presiden. Hak presiden untuk memilih dan memberhentikan menteri. Lha kalau banyak sekali kepentingan politik, pasti menyusahkan presiden untuk memilih "right man in the right place" belum tentu parpol itu memiliki wakil yang kompeten menjadi menteri.. Dan bisa jadi itu alasannya diangkat wakil menteri. Wakil menteri yang diharapkan memang orang yang kompeten di bidangnya untuk mem-back up pekerjaan menteri. Katanya dulu "tenang aja, pengangkatan menteri tidak akan menghabiskan anggaran negara.. (Or whatever lah tepatnya omongannya gimana)" Lha emang menteri-menteri itu mau dibayar pake daun? Kalaupun dibayar pakai uang khan tetap aja itu uang rakyat.. Ga mungkinlah pake uang pribadi presiden or menteri..
Rakyat indonesia ga bodoh-bodoh amat koq untuk bisa tau tentang itu.
Aku juga tahu ada lembaga-lembaga negara yang memainkan politik tingkat tinggi, demi menyelamatkan kedudukan dan perut mereka masing-masing.
Huuff.. Sumpah aku (masih) ingin tetap bangga kepada Indonesiaku.
Aku hidup disini, aku punya keluarga disini, aku beribadah disini. Namun sekarang aku pesimis untuk kebangkitan Indonesia. Aku gerah baca berita yang sepertinya jarang sekali menampilkan hal-hal bagus ataupun pencapaian kinerja pemerintah yang layak ditiru.
Bahkan sekarang ada wacana bahwa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai negara gagal.
Selain itu, sekarang kerusuhan dimana-mana. Kondisi papua mencekam. Aceh tidak aman. Jakarta tidak jauh beda meski tidak kentara..
Harga barang melonjak tinggi, tarif angkutan umum juga semakin naik tanpa dibarengi dengan perbaikan fasilitas, biaya sekolah terutama kuliah semakin membumbung tinggi. Biaya dokter, obat, dan rumah sakit juga semakin mahal. Jargon "Orang miskin tidak boleh sakit" memang benar adanya.
Banyak pedagang atau orang-orang yang memanfaatkan berdagang dengan cara yang tidak jujur. Entah pake formalinlah, bikin bebek goreng dengan dicampur parasetamollah, bikin siomay dengan ikan yang sudah busuklah, dsb..
Bahkan menjaga hidup sehat di Indonesia aja susah.
Namun, bagaimapun juga tetap tumpah darahku. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Indonesia dari ujung pulau sampai tengah hutan memiliki kekayaan yang sangat banyak. Dari puncak gunung hingga dasar laut dapat menghidupi rakyatnya bahkan dunia. Hanya karena kerakusan manusia, maka alam Indonesia tidak dijaga dan dilestarikan dengan baik, hanya kadang terlalu dimanfaatkan dengan maksimal..
Wahai rakyat Indonesia, buka mata! Bangkitlah! Kalau anda tidak bisa merubah negara, minimal berubahlah dari diri sendiri.. Ingat nasihat Aa gym. Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, dan mulai dari sekarang. Semakin banyak orang yang memiliki kesadaran memperbaiki diri, semakin besar kemungkinan Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan ini.
Salam satu jiwa, bangkitlah Indonesiaku!
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!