Negeri Para Pencela

Monday 25 February 2013
Seringkah kalian membaca komentar pada suatu berita yang terbit di media online?

Jika pernah, sadarkah kalian kalo pada sebagian besar berita pasti banyak komentar2 yang saling mencela dan menghina?

Jika belum pernah, coba deh perhatikan dari sekarang. Terutama untuk berita politik, kebijakan pemerintah, dan yang berbau kontroversi.

Pernah suatu ketika ada berita tentang Farhat Abbas yang akan mencalonkan diri menjadi presiden. Ga nyampe 2 jam dari jam upload berita tersebut, komen yang ada udah sekitar 300 lebih, dan 90 persen menghina blio..



Gambar pinjem dari sini

Kemudian ada lagi berita tentang Jokowi dan Ahok..
Seru deh kalo baca komentar2 orang-orang. Selalu ada pro kontra dan tentunya juga saling mencela.. Bahkan tidak cuma di komentar aja, tidak sedikit lawan politik Jokowi yang mencela blio baik secara langsung maupun tidak langsung. Kadang malah jadi panas sendiri kalo baca komentar orang-orang yang saling mencela.

Helloww.. Jokowi-Ahok belum ada 6 bulan merintah Jakarta bro. Mereka bukan Almighty atau jagoan legendaris seperti bandung bondowoso..
Emang nyelesein banjir bisa dalam sehari semalam? Emang mutusin kebijakan MRT or monorail bisa semudah membalik telapak tangan?
Wong masyarakatnya juga susah..
Udah tau setiap tahun kena banjir, dipindahin ga mau. Mau diterapin kebijakan buat mengurai macet seperti plat nomor ganjil-genap dihina-hina..

Sekarang yang ramai adalah membahas sikap presiden SBY yang melakukan tindakan penyelamatan Demokrat. Banyak yang mencela karena menurut pendapat mereka Presiden SBY lebih mementingkan partainya dibanding kesejahteraan rakyat Indonesia.
Lha aku ga habis pikir, pasti yang namanya Presiden udah bisa bagi waktulah. Lha wong pertemuannya juga malam-malam setelah jam kerja..

Ada lagi berita bahwa N-250 buatan pak Habibie akan dihidupkan kembali dengan perkiraan biaya sekitar 9,6 T apa 9,6 M gituu. (udah termasuk biaya study banding dan beli beli mesin dsb), woww langsung deh dikomentari pembaca. Yang pro mendukung usaha menghidupkan kembali industri pesawat dalam negeri. Yang kontra bilang itu hanya menghabiskan uang rakyat (di berita tsb dibilang akan meminta bantuan pemerintah) hanya untuk proyek gengsi-gengsian semata, sama seperti proyek mobil listriknya Danet Suryatama.

Namun saat ada berita tentang keberhasilan pembangunan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) di Bali, yang komentar sepiii bangettt.

Duh, sedih bacanya.. Orang-orang itu hanya bisa mencela. Mereka tidak merasakan perjuangan Pak Habibie dan tim serta Danet Suryatama dan tim yang berusaha mewujudkan mimpi anak negeri untuk membangun sendiri industri pesawat dan mobil nasional. Mereka merelakan kehidupan mapan di luar negeri, untuk kembali di Indonesia demi mimpi indah membantu Indonesia bangkit dari keterpurukan..
Mereka tidak mengharapkan sesuatu yang muluk-muluk karena toh pada dasarnya pemerintah Indonesia juga terkesan tidak terlalu memperhatikan mereka. Mimpi mereka hanya ingin supaya Indonesia bisa menjadi negara maju.

Siapa yang sangka di Bekasi udah bisa membuat monorel sendiri? siapa sangka kalau banyak orang Indonesia yang menjadi tenaga ahli di industri pesawat terbang sekelas Boeing? Siapa sangka anak SMK di Indonesia sudah berhasil membuat mobil sendiri? Siapa sangka wakil Indonesia menjadi langganan juara olimpiade Fisika? Siapa sangka anak SMK udah bisa membuat pesawat sendiri untuk didedikasikan untuk perkembangan pertanian?

Semua prestasi itu tidak akan ada kalau mereka mendengarkan celaan dari orang-orang apatis yang meragukan kemampuan mereka.
Kalau orang jadi tidak berani bertindak gara-gara takut dicela orang, mau jadi apa negara ini?

Bagi para pencela, aku tau kalian mencela karena kalian tidak mampu. TONG KOSONG NYARING BUNYINYA. Hanya bisa ngomong tanpa bisa bertindak. Sadarlah kalian, jangan sampai sifat pesimis kalian mempengaruhi semangat anak muda, generasi penerus bangsa. Kalau ga bisa bertindak mending diem deh!

Biarlah para pencela menggonggong, kafilah tetap berlalu. Tinggal tugas pemerintah untuk memfasilitasi prestasi anak negeri!
Ayo kita terus berprestasi dan positif thinking untuk Indonesia yang lebih baik. MERDEKA!

8 komentar:

Ila Rizky said...

yang akun @farhatabbaslaw ya, mba? aku pernah sekilas liat sih, tapi ga ikutan komen karena juga ga tau sikonnya :)

Unknown said...

Itu dia, mak. Di Indonesia tuh sebenernya pinter-pinter orangnya, sayangnya, pinter ngomong doang :)

Nophi said...

emang gemes mbak kalo liat yang kayak gitu..

merdeka juga!!

Lidya Fitrian said...

diam lebih baik ya kalau gak ngerti hehehe

Lyliana Thia said...

Hai mbak Niaaa... Piye kabare dirimuuu.. ;-)

Hihihi... Aku seiya sekata sm mbak Lidya, Nia...
Mending diem klo gak ngerti... Nah aku ktemu mulai dari pejabat smpe tukang gorengan semua hobi mencela itu, mencela apa aja., ahahaha..,,

Coba ya, energinya dipake utk mikir... "kira2 aku mau buat apa ya skrg?"

Nice post, Nia..
^_^

Kinzihana said...

Haiii mbak blognya kerennn lagi jjB nih alias bW :D

Rumah Ukir said...

Emang Bener......
Mungkin Pada Seneng Pada CaPer(Cari Perhatian)

Toko Jati Jepara said...

itulah Indonesia