Poetry Hujan: Pelangi Itu Tak Lagi Berwarna

Tuesday 26 July 2011
pelangi itu gelap
pelangi itu kelam
pelangi itu kelabu

ah...
orang bilang pelangi itu berwarna-warni dan cerah
tapi kenapa pelangi yang aku temui suram?

orang bilang pelangi itu tanda bidadari turun dari kayangan
tapi kenapa pelangiku tidak ada bidadarinya?

aku menunggu hujan..

aku berharap ada pelangi yang mendatangiku dibalik hujan itu
aku ingin pelangi yang berwarna!!

namun..

meski hujan telah reda, kenapa pelangiku tidak kunjung muncul?

hujan tolong datang kembali
bawa pelangiku kembali

Arrgghh

haruskah aku membiarkan pelangiku pergi?
haruskah aku merelakan pelangiku suram dan tidak berwarna?

aku tidak tahu
aku hanya terpekur tidak berdaya
mana yang lebih baik untukku?

hujaannn..
hujaannn..

datanglahh kemari..

tolong berikan aku warna yang tidak bisa pelangiku berikan untukku


Kuis Poetry Hujan


Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis

Potensi Diri

Monday 11 July 2011
Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya "apa sih kemampuanku? aku punya potensi apa sih??" apa itu cuma masalahku??
Ahh gak mungkinlahhh.. kalo tidak banyak orang yang mengalami masalah itu, pasti ga akan ada tuh yang namanya assesmen or program konseling untuk mengetahui potensi diri di lembaga2 psikologik :D

Dari dulu udah beberapa kali aku pengen nyoba konseling ke LPT UI ikut tes potensi diri, tapi sayangnya selalu penuh jadwalnya :(
Itu karena aku udah so desperate. Aku ngerasa, aku tuh udah 7 tahun lebih kerja di SDM, tapi koq aku ga tau apa2 tentang SDM?
Aku punya ijazah S1 bidang komputer, tapi koq aku juga ga tau apa? aku udah ga ngikuti perkembangan teknologi, aku ga pernah ngoprek komputer lagi, dsb dsb.
Pengen pindah unker, jadi takut keluar dari zona nyaman..
So, dulu aku berharap kalo bisa ikut bimbingan psikolog, mungkin aku bisa lebih berguna untuk organisasi ini :(

Aku bukan orang yang kreatif, dan aku juga tidak punya cukup semangat yang kuat untuk mendobrak habitnya.
Aku hanya punya banyak mimpi tanpa ada kekuatan untuk mencapainya.
Saat ini S2 ku mandek karena males bikin thesis, dan itu aku menyalahkan keadaan karena aku udah punya anak dan rumah yang jauh sehingga aku dah kehabisan tenaga pas udah nyampe rumah.
Tapi koq ya aku ga memanfaatkan waktu luangku di kantor buat ngoprek thesis??

Aku hanya ngerasa kesal saat aku ga diberi tanggung jawab lebih dari bosku. Padahal itu pasti karena aku dinilai ga cukup punya kemampuan untuk itu..
Lha tapi ga pernah ada evaluasi dari atasan untuk mengembangkan potensi anak buah.
Okelah itu bukan salah atasan. Potensi diri adalah tanggung jawab masing2 personal. Tapi apa salahnya kalo atasan juga memberikan motivasi itu? toh mereka stakeholder kita yang tentunya memiliki pandangan yang lebih rasional tinimbang kita melihat diri kita sendiri??

Huff aku pernah konsultasi ke temen psikolog, tapi sayang belum tuntas dan aku masih memiliki banyak pertanyaan.

Sekarang euforia anak2 lulusan S2 tugas belajar sedang menjadi tren, dan itu membuatku semakin down.

Aku ga pengen kerjaanku gini2 aja. aku ga penen stagnan. aku ingin berperan lebih. aku juga ingin maju en jadi orang pinter. aku pengen ayra bangga punya umi yang pinter.

Tapi, mampukah aku keluar dari zona nyaman?
mampukah aku mencari potensiku?
mampukah aku konsisten, ngotot, dan antusias mengejar mimpiku?? (seperti kiat sukses dari founder kripik maicih)

Huhh semoga waktu akan segera menjawabnya. Kalo kebanyakan tapi, kapan majunya?????