Edisi kali ini adalah perusahaan mack truck, yaitu perusahaan yang membuat truck, dan alat berat. Dia juga yang menyuplai kebutuhan mobil untuk tentara amerika saat perang dunia I. Perusahaan ini telah berdiri sejak 100th yang lalu, dan karena krisis ekonomi yang berujung pada kesulitan keuangan dan produksi perusahaan, pada tahun 2002 diambil alih sama volvo, sehingga perusahaan tersebut menjadi volvo grup, yang menyebabkan banyak cabang yang ditutup dan phk karyawan untuk alasan efisiensi.
hiks, lupa ga ngopy sourcenya |
hiks, lupa ga ngopy sourcenya |
hiks, lupa ga ngopy sourcenya |
Penyamaran pertama, dia masuk bagian pemasangan klep apaa gitu, yang menjadi mentor dia adalah seorang wanita. Asalnya wanita itu tidak bekerja di daerah tersebut, namun karena cabang di kotanya ditutup, dia kena phk dan ditawari ke cabang tersebut. Wanita itu mengambil kesempatan itu karena dia memiliki tanggungan 3 orang anak. Yang bikin aku takjub, dia bilang kalo dia cinta sama pekerjaannya meskipun melakukan pekerjaan yang sama berulang-ulang yaitu masang klep, mur, dan baut, selama 14 tahun. Kebayanglah pekerjaan di pabrik itu butuh ketelitian, kecermatan, ketepatan, dan kecepatan yang tinggi karena untuk perusahaan mobil, harus zero fault, dan semua pekerjaan di timer.
Saat satu section terlambat, maka karyawan lain juga akan terhambat kerjanya karena pekerjaan di pabrik seperti roda berjalan yang simultan.
Karyawan kedua bahkan sudah bekerja selama hampir 35 tahun, Bapak dan adiknya juga bekerja di situ.. Dengan adanya isu penutupan perusahaan dan phk, tentu saja tidak membuat suasana kerja tidak nyaman. Dia juga bilang bahwa banyak sekali isu yang beredar di perusahaan, yang bahkan tidak jelas mana yang benar mana yang salah.
Karyawan ketiga memiliki sekitar puluhan truk produksi mack. Dia mengoleksi truk itu dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk truk yang rusak. Dia bilang kalau istrinya mencari, tinggal cari di kantor, di bengkel, atau di rumah. Itu lebih baik dibanding apabila dia nongkrong di bar.
Karyawan keempat sudah kakek-kakek. Dia memiliki 2 orang cucu yang menderita kelainan sejak lahir, yaitu menderita MPS semacam penyakit tidak punya enzim tertentu.. Kakek itu bercerita bahwa mereka sudah sering bolak-balik ke dokter hanya untuk mendapatkan diagnosa yang tidak pasti. Si CEO merasa emosional saat mendengar cerita karyawan tersebut, dan dia berjanji bahwa akan semakin sayang ke keluarga, terlebih ke anak dan cucunya.
Akhir acara, CEO itu memanggil keempat karyawannya ke kantor pusat, dan berterima kasih kepada mereka atas pengabdiannya. Dia juga bilang akan lebih berempati saat akan membuat keputusan. Dia ingin supaya timbul rasa kekeluargaan dan saling memiliki antara perusahaan dan karyawan. Apalagi kebanyakan dari mereka sudah bertahun-tahun di bekerja di perusahaan itu. (ngimpi, kapan ya kantorku bisa begitu, membuat kebijakan dengan mempertimbangkan connection antara karyawan dengan perusahaan...)
Selain itu, CEO itu memberikan hadiah pada mereka. Ada yang akan mendapatkan penghargaan karena ide inovasinya, ada yang mendapatkan bantuan uang untuk disumbangkan ke yayasan atas nama mereka, ada yang dapat hadiah liburan, dan ada yang dapat cek untuk membeli spare part truk supaya nanti bisa diikutkan pameran truk antik. Bahkan kakek yang memiliki cucu berkebutuhan khusus mendapat sumbangan pribadi dari sang CEO dan istrinya untuk bantuan biaya pengobatan cucunya.
Pelajaran yang aku dapat adalah.. Aku iri pada mereka.
lho, koq iri? Ya, aku iri karena mereka memiliki passion dan cinta terhadap pekerjaannya. Bayangpun...
Mereka memasang bumper, mur, mesin secara berulang-ulang selama bertahun-tahun. Ada juga yang kerjaanya mencari spare part di gudang, untuk dipasangkan ke mesin.
Aku membayangkan kalo aku jadi mereka, udah pingsan berdiri or mati kebosanan kali ya?? Dengan pekerjaanku yang sekarang aja aku kadang udah bosan setengah mati :(
Padahal aku masih lebih beruntung dibanding mereka, karena aku masih bisa internetan, aku masih bisa jalan-jalan, aku masih bisa ngabur jam istirahat, dsb..
Sedangkan mereka?? Namanya kerja di pabrik ya pasti monoton banget, tapi mereka mengerjakan suatu hal krusial yang tidak boleh ada kesalahan. Ga bisa ngebayangin saat mereka meleng lupa masang mur dan baut, dan pasti dampaknya fatal. Bikin mobil bo!
Saat kerja di perusahaan swasta, hal yang mengerikan adalah adanya efisiensi dan PHK. Sebonafide-bonafidenya perusahaan, pasti ada masa naik dan turunnya. Kalo labanya turun drastis ditambah dengan adanya krisis ekonomi yang berakibat ke menurunnya permintaan pasar, tentu mau ga mau perusahaan itu harus melakukan efisiensi. Keseringan sih pengurangan biaya operasional itu dengan pengurangan karyawan..
Nah, beruntungnya aku, aku adalah PNS yang notabene lebih susah untuk dipecat kecuali karena ada alasan yang udah tingkat parah. Misal ga masuk yang kalo di akumulasi setahun mencapai berapa puluh hari kerja, or karena korupsi, or dipenjara karena melakukan tindak pidana, dsb.
Kalaupun ada pembubaran instansi, pasti pegawai negeri di instansi tersebut akan disalurkan ke instansi lain yang membutuhkan. Intinya sih susah dipecat.
Aku sadar, aku lebih beruntung dibanding banyak orang di luaran yang tidak punya kerja, atau bekerja di bawah tekanan, atau bekerja tapi gaji ga cukup, dsb.
Aku lebih beruntung karena aku bekerja di tempat yang nyaman, ber AC, kalaupun bosan masih bisa internetan, bahkan kalau beruntung bisa pergi ke daerah untuk melihat bahwa Indonesia tidak sekedar pulau Jawa.
Hiks, maafkan aku yang masih tidak bersyukur ya Allah.. Namun demikian, aku masih mencari pekerjaan yang bisa kulakukan karena cinta.
Aku masih memimpikan itu. Suatu contoh, dulu waktu kerja di swasta, meski aku bekerja di bawah tekanan bos yang amat sangat tidak enak, gaji kecil, status kontrak, namun aku tetap bertahan karena aku suka pekerjaannya. Aku cinta pekerjaanku saat itu, dan masih banyak ilmu yang bisa aku dapat dari situ.
Aku berhenti dari sana karena kontrakku ga diperpanjang. Tapi aku dapat gantinya yang lebih yaitu bisa kerja di instansiku saat ini.
Alih-alih mencari pekerjaan lain, aku belum siap mental dan bekal untuk melepas kerjaanku yang sekarang. Oleh karena itu, hal yang paling memungkinkan untuk kulakukan adalah belajar mencintai apa yang aku kerjakan saat ini.
Aku harus belajar mencintai apa yang ada di depan mata, dibanding harus mencari cinta ditempat lain.
Semoga kelak aku bisa menemukan cinta itu..
4 komentar:
pekerjaan yang monoton danbeulang ya tapi dikerjakan dengan sepunuh hati
sip, aku suka tulisannya mbak.. jadi bikin semangat juga
*perasaan orang yang senasib :p
sudah pernah lihat secret milyuner di BBC knowledge juga tuh..
konsepnya hampir sama
bagus bgt tulisannya :)
Post a Comment