Cerita Kereta Langsam "ku"

Thursday, 26 January 2012
Astagfirullohhh..
Hanya kata itu yang bisa kuucapkan saat harus naik kereta ekonomi yang ada lokomotifnya (langsam) baik pulang atau berangkat kantor.
Di kereta itu ada banyak kejadian yang kadang membuatku terenyuh, dan bahkan keseringan membuatku kesal.
"saat penuh" picture from here

Betapa tidak, dalam kereta 12 gerbong yang tiketnya hanya 1500  ini terlalu banyak ragam peristiwa yang terjadi. Dari banyaknya pedagang yang sangat lentur badannya sehingga tetep bisa menyempil di tengah kerumunan penumpang yang bahkan buat bernapaspun sulit, sebagian besar penumpang yg tidak mau beli karcis dan lebih memilih naik di atas kereta or bayar di atas yang notabene hanya 1000 rupiah, dan tingkah laku penumpangnya yang amat sangat uneducated :(

Awalnya bagi yg tidak bayar tiket, aku byk maklum, karena kupikir emang mereka tidak mampu. Lumayan khan selisih 500 rupiah, or bahkan mungkin karena tidak keburu beli tiket saat kereta sudah datang seperti yang sering kualami *buka aib
Tapi ternyata, aku salah!


Mereka "yang ngakunya" tidak mampu beli tiket tapi mampu beli jajanan di atas kereta yang terkadang harganya lebih mahal dari selembar tiket. Bahkan suamiku pernah lihat sendiri di stasiun Rangkasbitung ada orang yang memang sengaja tidak beli tiket padahal dia datang jauh sebelum kereta datang, dan saat di kereta dia malah jajan salak :(
"ular besiku" picture from here

Dan tingkah laku yang ga bener itu juga didukung oleh perilaku pemeriksa karcis yang mau dibayar di atas, tidak mau menindak mereka dengan tegas, serta tidak pernah membawa karcis suplisi dengan alasan karcis habis. Nonsense bgt yah kl karcis suplisi habis ckckck
*karcis suplisi adalah karcis denda. Bagi penumpang yang kedapatan tidak memiliki karcis, akan diberikan karcis suplisi yang harganya 5x lipat dari karcis normal. Sebagai contoh, commuterline tanah abang - serpong pp yang harga tiketnya 6000rp, karcis suplisinya 20.000 rupiah

Yang paling bikin meradang adalah perilaku orang2 tidak berpendidikan dan tidak punya sopan santun. Mereka dengan seenaknya merokok dan membuang ludah di dalam kereta!
Duh, emang merokok hak mereka.. Tapi bukankah sudah ada peraturan tidak boleh merokok ditempat umum? Tak sadarkah mereka kalo mereka turut mengajak orang lain bunuh diri?
Seringkali aku hanya bisa diam karena tidak berani menegur soalnya biasanya mereka lebih galak dibanding yang menegur karena terganggu..
Suamiku pernah bilang "apakah terhadap orang-orang yang tidak mampu, ada toleransi terhadap sikap2 yang tidak pantas?" "apakah karena mereka orang tidak mampu makanya kita tolerir aja kalo mereka berbuat sesuatu yang tidak pantas?" (Itu komentar dia saat dia melihat ada orang yang buang sampah sembarangan di kereta)
Aku hanya bilang "oalah mas, mas baru sekali naik kereta langsam saat harus ke rangkasbitung. Lha ad, hampir setiap hari naik itu, udah sering ngeliat banyak hal yang ga pantes tapi yo diem aja, ga bisa protes!" Hehe

Satu lagi, kebanyakan penumpang kereta ini sangat bau badannya terutama kalo jam pulang kantor. Bener2 banyak aroma campur aduk. Bau rokok, bau keringat, dan segala macamnya.

Namun demikian, terkadang naik kereta ini membuatku banyak bersyukur. Pernah aku melihat ada ibu2 yang mondar-mandir jualan aqua sambil gendong anaknya ditengah padatnya penumpang, aku melihat penjual yang dagangannya masih banyak dengan keringat yang mengucur, aku juga melihat ada pasangan pengemis buta yang tetap saling mendukung dalam kegelapan.
Aku bersyukur karena aku diberi nikmat Allah bisa bekerja di kantor yang ruangannya ber-AC, bisa internet gratis, kerjanya tinggal duduk di depan komputer, tidak perlu keluar keringat, tidak perlu bawa barang berat-berat, tidak perlu panas-panasan, dan alhamdulillah dapat gaji yang cukup.

suasana pulang kantor di langsam

Selain itu juga banyak drama kehidupan di sini. Ada suami yang meluk2, cium2 istrinya di depan temen2nya, ada orang pacaran yang tidak malu, ada yang main petasan dan judi di dalam kereta.
Terkadang juga melihat orang berkelahi gara2 tidak ada yang mau saling mengalah :(
Seperti yang kulihat saat ini, dan aku sendiri pernah mengalaminya meski ga sampai berkelahi ama bapak2 :)

Ah, aku tidak tau apa yang bisa dilakukan untuk mengubah ini semua. Mau sampai kapan keadaan ini?
Gimana perkeretaapian di Indonesia bisa maju? Mungkin PT KA pun sudah pusing dan menyerah hingga sampai titik "wes biarlah mereka seperti itu. Kita concern aja terhadap kereta eksekutif yang penumpangnya masih bisa dibina".

Pernah juga kudengar ada seseorang yang menyebut kereta ini dengan sebutan KLB (kereta luar biasa) nah lo, biasanya orang2 menyebutnya kereta Odong-odong or kereta kambing. Apanya yang luar biasa?
Trus saat kulanjutkan acara ngupingnya "yaaa.. Emang ini kereta luar biasa. Luar biasa lamanya, luar biasa penuhnya, luar biasa baunya, luar biasa panjangnya.."
Hahayyy ternyata itu maksudnya. Memang ini kereta yang sangat luar biasa :)

Meski kadang kereta ini mengacaukan jadwal commuter line gara2 dia sering telat, tapi terkadang pula dia menjadi penyelamat kami saat ada gangguan listrik. So, kalo ada gangguan listrik kami masih ada alternatif kereta, tidak seperti penumpang jurusan depok-bogor yang tergantung penuh kepada KRL.

Cermin buat diri sendiri. Jangan tanyakan apa yang sudah mereka berikan untukmu, tapi sudahkah kamu berkontribusi terhadap mereka?
Memang pemerintah harus memperhatikan rakyat kecil, tapi tolonglah sebagai rakyat kecil kita juga harus memiliki rasa "terima kasih" dan "memiliki".

Ku yakin semua perbuatan ada balasannya. Saat kita patuh terhadap peraturan, menjaga aset publik dengan baik, Insya Allah pemerintah akan terketuk hatinya untuk memperhatikan rakyat kecil. Amin

Ps: duduk or berdiri dekat penumpang yang wangi adalah berkah terbesar saat naik kereta ini :)

17 komentar:

Honey said...

subhanallah -___-

Della said...

kalau kereta penuh dan ada yang merokok mah super tolol atuh, Nia. Biasanya sih aku tegur, hehehe..
Hebat ya, tetap bisa mengambil hikmah dari tiap keadaan. Mau niru, ah ;)

Lidya Fitrian said...

suka duka naik kereta ya. aku malah belum pernah merasakan naik commuterline

Artineke A. Muhir said...

Ohh ada lagi kereta yang model gini ya, padat dan riuh. Sungguh hebat perjuanganmu Nia ;)

ketty husnia said...

aku pernah ngicipin kalo pas jalan2 ke jakarta..justru suami yg ajak biar aku liat kondisi kereta ekonomi yg sebenarnya..dan memang benar..apalagi kalo bawa anak bayi..waduh super repot..

mobil butut said...

meski pihak yg berwenang sudah mengupayakan akan kenyamanan, toh hasilnya kurang optimal karena minimnya kesadaran akan angkutan umum dan jumlah KRL tak berimbang dgn penumpang

semoga commuter menjadi lebih nyaman lagi :)

Una said...

Wah benar sekali...
Kalau naik KRL penuh trus orangnya mambu-mambu. Ahhh, rasanya pengen turun...

Nia Angga said...

hani: hehehe makasih say

della: ajarin aku untuk berani dong neng

mbak lid: ayolah sekali2 merasakan angkutan publik hehehe

bunda: makasih bunda

mbak ketty: benul mbak, merasakan jadi wong cilik. untunglah ayra ga rewel pas terpaksa kuajak naik kereta ini

mobil butut: akuurrr!!! setuju bangettt

una: hihihi makanya setiap aku mo pulang, aku nyemprotin baygon dulu qeqeqeq

Lyliana Thia said...

memang kita hrs banyak bersyukur ya Ni... seperti aku yg bersyukur nggak pulang pergi ke tempat kerja naik kereta.. tp ternyata di kereta banyak ceritanya...

femalebox said...

Undangan belajar kelompok khusus blogger wanita info lebih lanjut klik disini

Anonymous said...

kunjungan perdana
wah baca post ini jadi ingin naik kereta api.................lho?
salam hangat dari blue

Samaranji said...

Selalu bersyukurr...
itu hikmah yg dapat sy petik dari kisah Mbak ya...

Makasih Mbak...
Keep sharing.

Samaranji said...

O iya...
ini tempat follownya mana ? mana ? manaaaa.... ? :D

Samaranji said...

Oalaaaahhh, tibak'e ning ngisor dewe. Isin akyuu :)

kira said...

tiap pulkam aku selalu naik kereta ekonomi, seru sesak2kan. hehehe

Anonymous said...

Halo Ummi Ayra..
haii..
kemana aja..
maap aku kehilangan jejakmu..
pa kabarnya Nia..
semoga sehat selalu..

Nchie Hanie said...

hanya bisa istighfar..
waah itu mencelakai diri sendiri,aneh ya kok mereka ga sayang sama diri sendiri..
bingung..
ahh semoga pihak yang berkaitan dapat mengatasi masalah in,karena sangat membahayakan keselamatan penumpang kereta api.